Archive for the ‘skripsi’ Tag
Soal tema, konsep, tema, konsep, tema, konsep
Conversation started November 26, 2013
R Nova Veronica
11/26, 2:48pm
Selamat pagi pak. Mau bertanya. Kalo dalam mendesain, antara tema dan konsep, manakah yang lebih dulu di buat ya? Dan antara konsep dan tema, mana yang memuat lebih detail untuk mengacu ke desain yang akan di buat nanti. Soalnya ada beberapa teman yang pernyataannya berbeda pak. Terimakasih sebelumnya.
Surianto Rustan
11/26, 5:22pm
sblm menjawabnya, saya mau tanya dulu nih: apa yg dimaksud tema? apa yg dimaksud konsep?
R Nova Veronica
11/26, 6:57pm
Tema adalah gagasan atau ide. Konsep aalah abstraksi dri ide.
November 27, 2013
Surianto Rustan
11/27, 8:08pm
ini mohon maaf sayanya yg masih kurang mudeng, kalo tema oke deh ngerti, tp bisa minta penjabaran sedikit tentang abstraksi dari ide?
R Nova Veronica
11/27, 8:15pm
Hehe, ini sih yang saya pahami selama ini, kalau konsep itu bentuk kasar/abstrak visual dri ide atau gagasan, jadi lebih mendetail, seperti itu pak kalau pemahaman saya ttg konsep. Kurang lebihnya mohon di maafkan.
Surianto Rustan
11/27, 8:54pm
ooo gitu ya. trm ksh penjelasannya. barusan saya cari ‘concept’ di Dictionary.com hasilnya begini:
concept 1. a general notion or idea; conception. 2. an idea of something formed by mentally combining all its characteristics or particulars; a construct. 3. a directly conceived or intuited object of thought.
sedangkan tema (theme): 1. a subject of discourse, discussion, meditation, or composition; topic: The need for world peace was the theme of the meeting. 2. a unifying or dominant idea, motif, etc., as in a work of art. 3. a short, informal essay, especially a school composition.
Saya curiga kedua istilah tersebut sifatnya tidak hirarkis, melainkan dimensional / layering, karena di mana2 banyak ditemui kalimat: ‘theme concept’. nah kalo dari ‘theme concept’ (konsep dari suatu tema) jelas si ‘theme’ lebih bersifat khusus, dan si ‘concept’ lebih bersifat umum.
Juga kalau melihat pemakaian bahasa sehari2 yang saya dapatkan bahwa istilah ‘konsep’ itu jauh lebih pasaran (umum) dr pada istilah ‘tema’: konsep berpikir (bukan tema berpikir), konsep hidup (bukan tema hidup), konsep pendidikan (bukan tema pendidikan).
Itu kalau mengacu dari sumber2 secara de jure, nah kalo de facto-nya bisa saja terjadi pengembangan makna dari sebuah istilah, misalnya univ A menetapkan aturan penulisan skripsi hrs bikin tema dulu, baru konsep (seakan2 sifatnya hirarkis), dan biasanya itu sudah aturan turun temurun di univ A itu. di univ B caranya bisa saja lain lagi, dst.
Nah jadi kesimpulannya: paling baik kamu tanya langsung ke dosen yang berwenang dalam tugas / tugas akhir tersebut, supaya aman
Apa grid ditentukan sendiri oleh desainer? Apa itu symmetrical grid dan golden section grid?
Mutiq Yb
selamat pagi pak, saya sudah beli buku bapak yg layout, dasar & penerapannya dan bukunya sangat bagus dan sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas akhir tentang pembuatan buku company profile, maksihh pak ,, hehe 🙂
tapi ada yang mau saya tanya kan pak, saya masih bingung mengenai GRID..
1. apakah grid itu bisa ditentukan sendiri oleh kita?
2. apakah ada teori yang jelas mengenai GRID? sebenarnya yang dimaksud symetrical grid dan golden section grid itu apaa yaa pak?
Mohon bantuannya pak, biar saya mempunyai teori yang bisa memperkuat tugas akhir sayaa waktuu sidangg, makasiihh sebelumnya pak hehe :p
surianto rustan
Halo Mba Mutiq,
Wah selamat ya sebentar lagi lulus 🙂
Mengenai grid:
1. grid ditentukan sepenuhnya oleh si desainer, jadi sangat bebas. Tapi namanya juga desain, walaupun bebas, tapi tidak bisa sebebas seni
murni. sebelum menentukan gridnya kaya apa, harus selalu mengacu ke tujuan desain, siapa si entitas, siapa target audience, dll hasil
riset sebelum mendesain, karena tidak semua jenis grid cocok untuk semua jenis tujuan, entitas, audience, dll.
2. golden section (ada yg bilang golden numbers, golden ratio, fibonacci numbers, dll) itu bukan grid, tapi bisa jadi dasar penentuan grid. golden section adalah formula jaman dulu untuk membuat sebuah komposisi enak dipandang mata. formulanya = 8 : 13 (8 banding 13), ada
juga yang bilang merupakan urutan angka= 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, dst. Katanya golden section ini berdasarkan kehadirannya di alam,
golden section ada pada proporsi tubuh manusia, ada pada cangkang keong, pada tumbuhan, dan di mana-mana. saya sendiri belum pernah
membuktikan kebenarannya 🙂 Bahkan ada juga yang mengaitkannya dengan daVinci Code, dll.
lebih lanjut mengenai golden section silahkan baca2 web di bawah ini, seru 🙂
http://www.mathsisfun.com/numbers/nature-golden-ratio-fibonacci.html
http://www.mathsisfun.com/numbers/golden-ratio.html
http://www.goldennumber.net/golden-section/
http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_ratio
http://www.maths.surrey.ac.uk/hosted-sites/R.Knott/Fibonacci/fibInArt.html
banyak orang masih menggunakan golden section ini hingga sekarang, termasuk di bidang arsitektur dan desain grafis, yaitu sebagai dasar
untuk membagi bidang menjadi beberapa bagian, misalnya untuk menentukan margin dan grid sebuah halaman buku.
Banyak versi jenis2 grid yang dibuat oleh berbagai pihak. ada yang bilang 2 macam yaitu symmetrical, asymmetrical, multiple. lalu yg
symmetrical dibagi 2: symmetrical column based, symmetrical module based.
disebut Symmetrical grid kalo grid di halaman verso (halaman bagian kiri dr sudut pandang si pembaca) merupakan cerminan dari halaman
recto-nya (kanan).
liat buku: basic design 02: :Layout, oleh Gavin Ambrose dan Paul Harris.
Ada juga yang membaginya jadi 4 macam grid:
Manuscript grid, Column grid, Modular grid, Hierarchical grid
silahkan liat juga buku:
Making and breaking the grid oleh Timothy Samara.
juga website menarik berikut ini:
http://www.thegridsystem.org/
http://www.vanseodesign.com/web-design/grid-types/
http://en.wikipedia.org/wiki/Grid_%28graphic_design%29
selamat berburu grid Mba,
suxes buat sidangnya nanti 🙂
Mutiq Yb
okehh pak..maksihh banyak atas jawabannya…hehe
alhmdulillah dapat jawaban..
jangan bosan jawab pertanyaan saya yaa pak 🙂
surianto rustan
Sip, sama2 Mba.
Apa itu scanimation? Optical ilusion?
Ilham Ilmam Aufar
Pak, mksh atas jawaban tempo kemarin,
hmmm saya jadi mengambil tugas akhir buat buku SCANIMATION, seperti bukunya Star Wars karya Rufus Butler Seder
kira-kira, bapak tahu tentang itu? dan bisa saya mengajukan lebih banyak pertanyaan?
lumayan banyak pak hhe maaf ya 😀
1. Teori tentang SCANIMATION BOOK, itu seperti buku STAR WARS, saya ingin cari teori itu untuk tugas akhir saya, tapi saya susah pak nemunya, mungkin dia pakai optical illussion ya? -_-
Jadi tugas akhir saya membuat seperti SCANIMATION BOOK STAR WARS itu, tapi versi wayang Indonesia, nah saya agak kesulitan cari teori tentang itu pak
ini contoh bukunya: http://scanimationbooks.com/
Mksh Pak 😀
surianto rustan
Halo Mas Aufar,
mohon maaf baru bisa balas hari ini.
Saya sudah cari ke kamus-kamus, tapi tidak menemukan istilah scanimation. ada kemungkinan ini bukan official terms, tapi popular terms. jadi sifatnya populer pada masa kini (ini dipengaruhi juga oleh aspek marketing si penjual bukunya – buat jualan, jadinya kudu cari istilah yg menarik), namun sesungguhnya bukan istilah resmi seperti yang Anda maksudkan, soalnya kalo liat di wikipedia, ternyata “scanimate” itu sebuah teknik animasi untuk video, bukan di buku / kertas: “The Scanimate systems were used to produce much of the video-based animation seen on television between most of the 1970s and early 1980s in commercials, promotions, and show openings.”
Silahkan pelajari juga sumber lainnya: http://scanimate.zfx.com/article.html
ini istilah scananimation menurut wordnik:
http://www.wordnik.com/words/Scanimation
Saya tidak yakin ada teori (dalam rupa buku) tentang ini, paling mungkin yang ada sejarahnya dan cara pembuatannya, tapi teorinya harus
digabung2kan sendiri dari beberapa teori lain, misalnya teori tentang animasi, dan teori tentang ilusi optis.
Demikian Mas, yang setahu saya.
Btw apa boleh saya upload percakapan kita ini ke blog san website
saya? spy teman2 lain juga bisa belajar tentang hal ini.
Salam sejahtera.
Ilham Ilmam Aufar
Halo Pak
okeh, makasih atas bimbingan dan infonya, akan saya artikan dan cari tahu lebih banyak tentang scanimation.
Next Question:
2. Menurut Bapak, gaya disain wayang seperti apa yang targetnya untuk anak muda sekarang, antara SMP dan SMA?
karena klo dikasih bener-bener sesuai pakemnya, kebanyakan remaja sekarang pada “kabur” pak hhe
terbukti dengan melihat pertunjukan wayang setiap minggunya di Museum Wayang, yang dateng hanya beberapa butir hhe
Makasih pak 😀
surianto rustan
yang kayak gini Mas salah satu contohnya:
http://dgi-indonesia.com/wayang-rasa-udang-college-final-assignment-of-bima-nurin-aulan/
penerapannya di media & pengembangannya sampe kayak gini:
http://madcat7777777.deviantart.com/art/Wayang-Rasa-Udang-2011-Concept-275013823
Ilham Ilmam Aufar
okeh pak tq, oh iya, silahkan di share untuk teman2 😀
mksh ya pak 😀
Bagaimana membuat layout yang berkesan simpel namun fun tapi cuma pakai warna merah, putih, hitam.
Dimas yusmana
sore pak
maaf ganggu
saya dimas mahasiswa yang sedang bikin tugas akhir mau bertanya seputar layout
untuk memberikan kesan simpel tp jga ada fun nya dalam sebuah layout booklet gmana carany ya pak, tp cma hanya menggunakan wrna merah putih hitam saja pak
terima kasih
surianto rustan
Halo Mas Dimas,
Mohon maaf sekali baru mengabarkan hari ini,
mengenai layout:
semua pekerjaan desain tidak berdasarkan style (style yg humor itu begini, style yg simpel ini begitu, style yg serius itu begini, dll).
desain harus dilandasi oleh problem. problemnya apa? problem ini harus dikumpulkan dulu. problem yaitu:
siapa si klien? apa produknya? siapa audiens-nya? apa yg mau disampaikan? dll.
6W+1H: what, who, whom, when, where, why + how..
Soalnya kalau dilandasi oleh style (style yg humor itu begini, style yg simpel ini begitu, dll) jadinya seperti template. bahayanya pakai template: keserupaan. keserupaan adalah musuhnya desain. desain murah gara2 ini, gara2 template. mungkin di level tertentu template bisa digunakan, tapi tidak di semua level desain. misalnya akan gawat sekali kalau starbucks pakai logo bergambar cangkir kopi karena kecenderungan template adalah menggambarkan bidang usahanya. nanti starbucks logonya akan serupa dengan kopi bengawan solo, dengan kopitiam, dengan excelso, dll.
makanya itu selalulah mendesain dengan berlandaskan problem: siapa klien, siapa audiens, apa produknya, dll, dll. dengan demikian hasilnya: klien A (problem A), solusi desainnya A, klien B, solusi desainnya B. tidak mungkin desain A merupakan solusi bagi A, B, C, D, dll.
krn problem tiap klien beda2, kepribadian klien juga beda2.
ngomong2 soal kepribadian, seperti halnya logo, semua desain itu spt wajah manusia = tidak ada yg sama. kalaupun style humor cocok utk
klien A, B, C, tapi mana ada selera humor orang yang sama? ada yg cocok dengan gaya Tukul, ada yg cocok dengan gaya Olga, ada yg cocoknya gaya humor stand-up comedy, dll.
Ini menekankan bahwa kalau berlandaskan style / gaya, maka jatuhnya ke komoditi, pukul rata semua. jadi berproseslah berdasarkan jatidiri
klien, tujuan, 6W1H.
Nah, kalau boleh tahu, siapa kliennya? tujuannya? 6W1H-nya? Apa sudah bikin creative brief?
Untuk lebih jelasnya, silahkan melihat2 kumpulan artikel tanya jawab
saya dengan teman2 lain di:
http://www.suriantorustan.com/en/learning/
atau di blog saya:
https://surianto.wordpress.com/category/klinikonsultasi-2/
Sementara sekian dulu Mas Dimas yang setahu saya.
Kalau skripsi tentang logo, teori-teorinya apa aja? unsur desain dan elemen desain itu sama atau beda?
Vanessia Putri
Selamat sore Pak Rustan,
Sebelumnya apabila Bapak berkenan, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan seputar desain komunikasi visual karena adanya keterbatasan saya dalam memahami teori desain komunikasi visual.
Permasalahan yang sedang saya hadapi dalam mengerjakan skripsi yaitu bagaimana isi dan urutan unsur dari teori desain komunikasi visual benar. Sampai sejauh ini, skripsi yang telah saya kerjakan yaitu
Teori desain komunikasi visual – Elemen tipografi & elemen ilustrasi – unsur desain (garis bidang warna format)
Pertanyaannya, apakah elemen dkv dan unsur adalah 2 judul yang berbeda atau memiliki satu kesatuan (unsur berada dibawah naungan elemen) ?
Terima kasih Pak 🙂
surianto rustan
Halo Vanessia,
maaf ya baru bisa balas skrg.
mengenai elemen dan unsur desain, sy rasa mereka sama saja, cuma masalah istilah saja. antara sumber yg satu dan lainnya seringkali
menggunakan istilah yg berbeda tapi sesungguhnya tujuannya sama.
ini saya kan lagi tesis, saya juga bahas logo, nah saya pakai teori2 desain grafis (DKV) utk membedahnya, yaitu teori tipografi, teori
warna, teori logo, dan teori spatial order. Ini mah pilih aja yg sekiranya dibutuhkan dalam skripsimu.
Hirarki / urutan teori2 tsb:
desain grafis / DKV adalah payung teorinya, yg lain2nya baru dibawahnya. (Ini hanya utk memudahkan pengurutan dalam rangka tesis. krn pada kenyataannya tipografi, ilustrasi, dll mgkn bisa berdiri sendiri tidak dibawah DKV)
Di bawah desain grafis / dkv ada:
1. spatial order / spatial organisation: disini isinya: unsur / elemen desain, dan prinsip2 desain. nah di area ini banyak istilah simpang siur, tp stlh baca sana-sini utk mencari struktur yg paling simpe, sy menemukan ini: elemen/unsur + atribut = persepsi. dibacanya: elemen yg diberi atribut2 akan menghasilkan persepsi tertentu.
elemen/unsur desain: point, line, plane, volume
atribut: size, position, orientation / arah, number / jumlah, color, value/tone / gelap-terang, texture, dll.
persepsi: balance, depth, movement & speed, contrast, emphasis, hierarchy, flow / sequence, dll.
beberapa teori di bawahnya berikut ini diuraikan utk membedah si logo tsb dilihat dari: anatomi, klasifikasi / jenis, kepribadian /
pemaknaan, kriteria. sekali lagi, pakai saja yg dibutuhkan apabila dianggap perlu saja, kalo ngga ya silahkan.
2. tipografi:
anatomi & klasifikasi: tulisan pada logo tsb termasuk jenis huruf apa, serif? dekoratif? sans serif?, dll.
ciri2nya gimana & anatominya ada apa aja: jenis huruf tsb x-height-nya tinggi / rendah?, style-nya bold, medium, dll. serifnya? contrast tebal tipisnya? dll.
pemaknaan: gaya huruf & kepribadian / sifat / kesan yg ditimbulkannya, kekanakan, dewasa, feminin, maskulin? semua ditangkap melalui ciri2 fisiknya
kriteria: tiap huruf punya kepribadian, si entitas (majalah / perusahaan / tokoh, dll) punya kepribadian. nah secara umum, kepribadian si huruf & entitasnya tdk boleh kontradiktif, harus sejalan. misal pake huruf bergaya kanak2 utk konsultan pajak > ini kontradiktif.
3. teori warna: ini juga diuraikan secara anatomi, klasifikasi, pemaknaan, kriteria.
anatomi & klasifikasi: mungkin kalo anatomi/klasifikasi warna yaitu color basic: kalo dari hue-nya: warna primer itu apa, sekunder itu
apa, lalu logo tsb secara hue ada di warna primer kah, sekunder kah? dll. lalu secara saturation & brightness, dll.
trus kan ada formula2 utk kombinasi warna: komplementer, split komplementer, triad, tetrad, dll. ini dipake kalo logo tsb pake kombinasi lbh dr 1 warna.
pemaknaan: ini ke psikologi warna, hitam mengesankan apa, hijau artinya apa, dll
kriteria: kriteria warna yg baik, mgkn di masalah kontras antara latar depan dengan latar belakang, dll.
4. ilustrasi juga dijabarkan menurut antomi, klasifikasi, pemaknaan, kriteria ilustrasi yg baik. mohon maaf sy belum pelajari lebih dalam
mengenai hal ini.
Di luar urutan teori2 ini, sebetulnya saya usul utk memasukkan teori lain yg berkaitan dg skripsimu ini. itu bisa diliat dari judulnya: “Analisa Desain Komunikasi Visual Logo Tabloid Motor Plus” berarti yg nanti hrs dicari sumbernya:
1. Analisa Desain Komunikasi Visual: tadi sudah kita bahas di atas mengenai teori2 dkv
2. Tabloid: nah ini hrs dicari pisau bedahnya (teorinya), yakni teori tentang media > tabloid.
3. Motor Plus: ini mungkin kamu sudah cari ya, seluk beluk tentang si entitas, sejarah perusahaan, manajemen, marketing mix-nya: produk,
price, place, promotion (4P), proses kerja dr awal sampe tabloidnya jadi, pencetakannya di mana, sirkulasinya, dll.
kalo ujian secara akademis, semuanya harus punya alasan kuat, jadi sebaiknya semua istilah / keputusan dicari dulu sumbernya, jd kalo
semena2 bilang “menurut saya” atau “kayaknya begitu Pak”, tar kesannya ga pasti. kan desain grafis / dkv itu ilmiah, ada formula2 juga
walopun ga kaku, jd makin banyak sumber dan makin lengkap teori, itu senjata kita utk berhadapan di sidang nanti.
gw so tau bgt ya, padahal ini juga belom sidang, hehehehehe.
Ok deh Vanessia,
kita sama2 mendoakan ya smg lancar studinya 🙂
Kalo masih ada lagi silahkan jgn sungkan.
Salam suxes!
Vanessia Putri
Wuah Pak, jawabannya lengkap sekali. Terima kasih banyak ya Pak atas waktu dan ilmunya. Semoga sama2 lancar ya Pak skripsi nya 😀